Kamis, 30 Mei 2013

Menunggu itu Bersabar untuk Setia

.
Dan masa-masa menunggu adalah ujian kesetiaan
Bersabarlah untuk tetap menjadi setia
karena tergesa-gesa membuat prosesnya tak terasa nikmat
(tercatat 13 Oktober 2012)
Ilustrasi (cipto.net)
Ilustrasi (cipto.net)
dakwatuna.com - Ya….begitu indah kata-kata di atas, dirangkai dalam rangka menikmatkan proses menunggu oleh sang empunya. Dan rasanya memang begitu baiknya.
Dulu, saya bisa begitu marah saat ada mereka yang membuat saya menunggu akan janji temu, atau janji apa saja yang sebenarnya mereka sendiri yang menetapkan. Hingga saya pun pernah ditegur beberapa kali oleh murabbi saya akan kerasnya sikap saya untuk hal yang satu ini. Bukan hanya karena waktu saya terbuang dan saya pun harus memundurkan target harian hingga ada yang tak terselesaikan tapi saya rasa ini masalah tanggungjawab yang saat orang itu memutuskan seharusnya saat itu juga ia sudah menyanggupi. Ya, itu hanya berlaku saat itu. Saat idealism membulat mengeras bukan menyesuaikan. Saat prasangka baik merupakan hal yang kalah oleh ego dan targetan diri. Saat saya belum menyadari ada hal di luar kehendak yang bisa terjadi. Saat saya……….. yah, masih perlu banyak belajar dan peka’.
Kini, hmmp rasa-rasanya masih begitu… walau tidak menelan semua ketidaktepatan waktu secara mentah-mentah. Karena saya masih begitu menghormati mereka yang menepati. Waktu ataupun janji.
Dan hidup, adalah proses menunggu. Menunggu mati, menunggu hasil dari sebuah usaha, menunggu perjalanan doa, dan menunggu pasangan hidup serta keturunan.
Anehnya, untuk menunggu hal yang pertama saya tidak semenakutkan saat menunggu janji, malah saya yang takut karena merasa bekal yang belum terlalu cukup (ya…silakan tersenyum atau tertawa untuk part ini). Kalau menunggu hasil akan usaha…ya, saya adalah orang yang selalu optimis akan itu kalau saya sudah melakukannya dengan baik, karena begitu lah saya. Kalau menunggu perjalanan doa, ya saya selalu tenang denganNya dan yakin akan janjiNya. Saya adalah orang yang percaya bahwa doa akan dikabulkan, ditunda hingga waktu terindah atau digantikan dengan musibah yang akan menimpa. Dan terakhir, pembahasan kemudian menjadi begitu berat karena rasanya kalau menunggu untuk hal yang berhubungan sama jodoh ataupun keturunan semua jadinya sensitive, dan resah. Bukan karena tidak sabar, tapi karena tanda akan yang ditunggu belum diperlihatkan.
Yaa…untuk menunggu yang satu ini rasanya perlu kesabaran yang luar biasa, dan tentunya keyakinan yang mantab kepada Sang pencipta. Karena menurut saya ini berhubungan dengan Sang Penentu Kebijakan.
Sebenarnya sangat mudah bagiNya untuk menikahkan kita saat ini juga lalu dikaruniai keturunan dan kehidupan berjalan sesuai dengan yang dibayangkan dan diidam-idamkan. Tapi, jika kemudian semua yang diminta langsung ada, kapan kita belajar bersabar. Trus kalau semuanya yang diminta diberikan, bagaimana kita belajar berikhtiar. Dan seperti kata saudara saya di atas, kalau jodoh yang diminta langsung ada, bagaimana cara kita belajar menunggu, menunggu dengan setia??? Bukankah setia itu mulia. Mulai di hadapanNya hingga mulia untuknya :)
Yap, bahwa Setia itu mulia. Mulai di hadapanNya hingga mulia untuknya. Walau terkadang, rasa-rasanya masih begitu sulit setia menanti pada masa yang sebegini sulit. Bukan hanya karena usia yang semakin tahun semakin bertambah, dan desakan keluarga yang rasanya intensitasnya tak sesering 2 hingga 5 tahun silam tapi juga karena kebutuhan diri dan hati.
Rasa-rasanya dengan usia sebegini, walau sahabat dekat sendiri enggan rasanya meminta bantuan karena kita sudah dihadapkan pada urusan pribadi masing-masing…walaupun mereka tetap ada, rasanya kita yang terlalu tak tau diri karena mereka juga perlu menjalankan hari. Ada yang sudah punya suami, anak, bahkan sembari bekerja. Ada juga yang masih sendiri tapi mungkin kebutuhannya lebih banyak dari kebutuhan kita. Itu baru kebutuhan diri, belum kebutuhan hati.
Memang sih, akan selalu ada orangtua yang akan setia mendengarkan dan menasihati… tapi… entah mengapa saya rasa dengan usia mereka, cukup cerita bahagia aja yang perlu mereka dengannya karena mereka pun sudah lelah menghadapi dunia dan saya rasa dengan alasan itu kita memerlukan teman bicara yang juga menjadikan masalah kita sebagai masalahnya dan urusan kita juga sebagai urusannya. Ya’ pendamping hidup. Karena kemudian, semua sudut diri dan hati dibuat untuk kita saling berbagi.
Ini yang saya katakan “menunggu dengan sabar dan tetap setia itu sulit.”
Tapi benarkah sebegitu sulit?!?!… Bukannya kita sudah bertahan dan bersabar sejauh ini ya? Bukannya selalu ada Sang Maha Pengasih yang selalu mendengarkan cerita, keluh dan curhat kita ya? Bukankah saat lelah diri, memandang wajah orangtua lelahnya tak terasa lagi ya?!
Ya’, sulit itu kita yang buat.
Bukankah Tuhan itu Maha Menepati Janji?! Bukannya kita diciptakan berpasang-pasangan?! Bukannya proses yang baik hasilnya akan baik juga?! (Kita ga mau kan anak kita bandel karena kita bandel). Bukannya selalu percaya kalau semua akan indah pada waktunya kan ya?! So, masih susah?!?!
Kalaupun masih susah, beli Tropicana slim deh karena “manisnya hidup kita yang tentukan” ;)
Sekian. :)
Semangat bersabar untuk setia. Karena tergesa-gesa membuat prosesnya tak nikmat ^.^/’
Kita memang terlalu banyak menuntut dan terlalu banyak lupa. Banyak menuntut akan keinginan yang kita sukai bukan yang Allah SWT sukai. Dan banyak lupa, bahwa doa-doa kita lebih banyak dikabulkannya daripada yang tidak. Bukankah begitu??!! (Nasihat buat diri saya pribadi)

cemburu itu adalah rasa!

asa takut kehilangan! jadi kadang2 kita bertanya sendiri kenapa sih kemaren dia berduaan(padahal teman sejak sd dia atau sahabatnya)terus kita marah-mmarah sama si dia atau perilaku kita jadi berubah sama si dia atau dll!!!! itu terjadi karena kita tidak siap kehilangan dia! coba saja kalau kita sudah bosan sama si dia atau sydah tidak ada rasa sama si dia?(pasti EGP (emang gue pikirin)hihihihi,,, ) atau kita sudah selingkuh dulu ups bercanda hehehe...!pasti tidak ada rasa seperti itu!(harusnya kita sadar bahwa sesuatu itu tidak bisa abadi atau tidak bisa selamanya!tidak selamanya dia milik kita) contohnya saja kl kamu suka sama dia karena dia romantis,,, dia itu bersikap halus,,, dewasa... dia kadang humoris juga.. dan dia sayang bgt ma kamu. dan ternyata dia melirik yang lain.kamu pasti neg kan?hihihihi...
kenapa hayo... kamu takut kalau semua yang diberikan ke kamu sama si dia di BAGI-BAGI dengan yang lain dan kamu gag terima. gag terima kenapa?itu kan hak-hak dia?karena kita merasa sudah memiliki kan?padahal sebenarnya belum!!! atau bahkan yang sudah berhak memiliki?kenapa gag terima kalau dia itu "melirik" yang lain?itu memang rasa... rasa takut kehilangan! itu wajar!
kenapa rasa cemburu harus dihilangkan kalau kamu masih sayang dia atau masih suka dia? rasa itu tidak bisa dibohongi! kalau kamu masih suka pasti tetap ada rasa cemburu!!! jadi kl cemburu dihilangkan berarti kamu pengen kehilangan rasa... rasa sayang rasa senang rasa sedih dan rasa-rasa yang lain!bersukurlah punya rasa cemburu?hehehehe...
kalau kamu pengen menghilangkan rasa cemburu sama si dia...
putus saja dia!ganti dengan yang lain!yang lebih dari dia!atau yang benar2 berbeda supaya tidak membanding2kan kl yang sekarang kurang dari sidia!nanti kucewa dan kangen lagi ma sidia.malah repot!hehehe... btw kl ky gtu mau gag?hehehe...
koreksi diri aja dl... kenapa dia begitu?emang aku kurang apa?dlll...
jangan marah marah dulu?he...
sabar peace n love....

Cemburu adalah perasaan takut kehilangan perhatian

Cemburu sebenarnya adalah hal yang wajar karena setiap orang pada dasarnya selalu membutuhkan perhatian.. lebih2 lagi dari orang yang dia perhatikan.. Masalah baru muncul jika ketakutan kehilangan perhatian itu menjadi semacam fobia sehingga membuatnya menjadi stress dan tidak tenang.

Cara menghilangkan cemburu adalah dengan menyadari bahwa tidak ada suatu pun yang kita punyai benar2 merupakan milik kita. Tidak ada satu pun di dunia ini yang abadi, termasuk di dalamnya adalah perhatian.
Dan kesadaran juga bahwa perhatian itu bersifat temporer; kadang besar tapi ada juga saat2 dia harus mengecil (bahkan hilang).

Cemburu Itu ... Sakit !!!!

merupakan perpaduan dari perasaan marah dan takut yang bersumber dari adanya ancaman akan kehilangan orang yang dikasihi. Karena kedua perasaan ini, marah dan takut, merupakan perasaan yang kuat, maka tidak heran jika cemburu membuahkan reaksi yang keras pula.

Tidak jarang cemburu berakhir dengan pertengkaran hebat yang dapat merusakkan sendi hubungan dengan orang lain. Cemburu memang tidak hanya terjadi pada pasangan saja, namun juga bisa menimpa orang tua-anak atau antar-sahabat. Sebelumnya

Untuk hubungan berpasangan, selain kedua pribadi bermasalah seperti posesif dan narsistik, ada juga dua hal lain yang turut melatarbelakangi timbulnya rasa cemburu.

Pasangan yang terlalu bebas bergaul dengan teman lawan jenis

Ada tipe-tipe orang tertentu yang memiliki sifat terlalu supel, terlalu ramah, sehingga mudah akrab dan dekat dengan orang lain. Kedekatan dengan lawan jenis inilah yang biasanya membangkitkan ketakutan kalau-kalau relasi ini berlanjut ke jenjang yang lebih intim.

karena itu, perlu ada komitmen untuk menetapkan batasan-batasan dalam relasi dengan lawan jenis. Hindari penggunaan dalih: "Tidak ada apa-apa."

Akibat pengkhianatan

Akibat pernah mengalami sakitnya dikhianati, maka seseorang bisa menjadi begitu pencemburu. Jika hal ini terjadi maka pihak yang bersalah harus meminta maaf, bukan hanya sekali, tetapi berkali-kali.Sebaliknya pihak yang dilukai pun juga harus mau memberi maaf, bukan hanya sekali, tapi berkali-kali. Pemulihan hubungan hanya dapat terjadi jika dua pihak mau selalu saling minta maaf dan memaafkan satu sama lain. Pihak yang bersalah harus mengizinkan dan menerima kemarahan pasangan yang tengah terluka. Namun, dalam mengekspresikan kemarahan, pihak yang dilukai harus tetap menjaga batas.

yang bersalah harus memutuskan semua tali relasi dengan rekan selingkuh.Pihak yang bersalah harus hidup transparan dan siap mempertanggungjawabkan setiap keberadaan dan perbuatannya. Sementara pihak yang dilukai harus kembali kepada fakta dan bukan perasaan belaka dalam menilai kejujuran pasangannya.Jika diperlukan, maka kedua pihak bisa mencari bantuan konselor untuk menolong mereka melalui masa yang sulit ini. Kadang mereka tidak dapat lagi berkomunikasi karena komunikasi akhirnya menjadi ajang peluapan emosi. Di sini diperlukan kehadiran pihak konselor untuk menjembatani mereka sehingga komunikasi tidak terputus.Keduanya harus menyelesaikan masalah akarnya. Tidak jarang perselingkuhan berhulu dari relasi yang buruk.Hal ini perlu dibereskan dengan tuntas.

Just For My Mom

Ibu... maafkan aku, jika dalam inginmu takk kau temukan mauku.
Ibu... durhkalah aku, jika dalam langkahku tak ku temukan ridhomu.
Ibu... jika engkau adalah embun, kuinginkan selalu di pagi hari 


Jika engkau adalah bintang ku ingin slalu di malam hari.
Ibu, kuingin kau tahu didalam hidupku yanh kau ingin hanya ridhomu.
Terimakasih Ibu, kaulah segalanya dalam hidupku.
Semoga ku bisa mewujudkan harapanmu, karena ku ingin selalu melihatmu tersenyum tuk selamanya. 


Ku tahu,air mata selalu hadir di setiap doa'mu demi anakmu.
Tetesan keingatmu tak pernah ku hiraukan,
bagimu kebahagiaan adalah anak-anakmu.
Ibu... ku kan selalu menyayangimu
Ibu... ku merindukanmu
Dengan segenap kasih sayangku yang mencintaimu..


* Saat aku sudah tak semuda sekarang ku harap kau memaklumi ku dengan semua panca indra yg tak bekerja semestinya. Jangan kau lelah mengerti dan membimbing ku saat aku tak lagi sempurna dalam berkata dan bekarya. Bersabarlah seperti aku dahulu mengajari mu apa yg menjadi kebutuhan mu budi dan karya yg baik untuk mu. Saat aku tak sempurna janganlah kau asyik dengan semua hal baru mu. Ajari aku beri tahu aku agar aku tau hal yg tak ku temui di masa muda ku, seperti aku mengajari mu saat mata mu mulai bisa merasakan hadir ku. IBU

Selalu Mengingat Allah



Menangislah karena kau dilahirkan ke dunia yang penuh dengan cobaan,gembiralah kamu karena kau telah meniggalkan dunia yang fana ini dengan membawa gelar khusnul khotimah. jangan kau menangis atas meninggalnya orang yang kau cintai menangislah atas dirimu apa yang akan kau bawa kelak ajal menjemput.Ingatlah selalu dengan menyebut nama Allah SWT. Ku ingat Engkau saat alam mulai gelap gulita dan wajah zaman berlumuran debu hitam Kusebut nama Mu dengan lantang di saat fajar menjelang dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah.

Aku Belajar


Aku belajar Diam dari banyaknya Bicara,
Aku belajar sabar dari Kemarahan,
Aku belajar Mengalah dari suatu Keegoisan,
Aku belajar Menangis dari Kebahagiaan,
Aku belajar Tegar dari Kehilangan,
Aku belajar Bersyukur dari Cobaan