Rabu, 14 November 2012

MATERI PELATIHAN NASKAH

MATERI PELATIHAN
Materi pelatihan adalah rumusan pemikiran yang membicarakan dan menerangkan tentang suatu tema atau pokok bahasan dalam pelatihan. Setiap Instruktur Pembicara yang akan menyampaikan materi pelatihan diharapkan dapat memberikan naskah materi bahasan secara tertulis. Naskah ini memberi gambaran apa-apa yang akan disampaikan dalam session pelatihan yang diperuntukkan baginya. Sehingga dapat menjadi acuan bersama antara Pembicara, Pemandu dan Peserta dalam membicarakan tema materi.
Susunan naskah materi pelatihan mendeskripsikan pokok-pokok pembicaraan dan beberapa unsur penunjangnya. Deskripsi yang diberikan dapat diutarakan dalam bentuk global (garis besar) atau terperinci. Dengan adanya naskah materi, peserta dapat memahami sejak dini ruang lingkup pembicaraan, pokok-pokok permasalahan yang akan dibicarakan maupun gambaran umum transformasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang disampaikan. Karena itu, diharapkan para peserta sudah membacanya sebelum session acara dimulai.
Ada kalanya naskah materi tidak dibuat atau tidak diberikan kepada peserta dengan alasan untuk mengefektifkan pembicaraan, menyatukan pemahaman peserta, penanaman nilai-nilai tertentu, terlalu luas lingkup pembicaraannya, faktor kerahasiaan dan lain sebagainya. Namun, sangat disayangkan apabila dilakukan karena alasan Instruktur Pembicara tidak memiliki kemampuan dalam menyusunnya.
Keseluruhan naskah materi, schedule, tata tertib pelatihan dan yang lainnya disusun dalam suatu kompilasi menjadi manual pelatihan. Manual pelatihan bermanfaat dalam membimbing para peserta dan instruktur dalam mengikuti jalannya pelatihan. Dengan adanya manual pelatihan, keseluruhan mata acara, tema materi, instruktur, waktu penyampaian, istirahat, waktu shalat dan lain sebagainya dapat diketahui sejak semula. Manual pelatihan menjadi panduan dalam mengatur jalannya penyelenggaraan acara pelatihan.
MANFAAT NASKAH MATERI
Setiap Pembicara diharapkan mampu menghadirkan buah pikirannya dalam bentuk naskah materi tertulis. Dengan adanya naskah materi pelatihan dapat diperoleh beberapa manfaat, di antaranya:
1. Pembicara dapat menyampaikan pokok-pokok pikirannya secara tertulis, sehingga dalam penyajiannya dapat dilakukan lebih efektif dan efisien.
2. Melengkapi apa-apa yang dibicarakan dalam session penyampaian materi, terutama pada segi-segi yang sangat detail.
3. Memberi kemudahan kepada Pemandu untuk menyampaikan prolog tema materi yang akan dibicarakan, maupun apabila terpaksa menggantikan Pembicara yang berhalangan / tidak dapat hadir.
4. Peserta dapat menerima pembahasan materi pelatihan secara utuh, terstruktur dan lebih terperinci.
5. Sebagai bahan referensi, evaluasi dan dokumentasi pelatihan yang dapat dipelajari dan dikaji ulang maupun disempurnakan.
6. Dapat digunakan sebagai materi standard dalam setiap penyelenggaraan pelatihan.
KLASIFIKASI MATERI PELATIHAN
Tujuan organisasi Ta’mir Masjid adalah untuk membina jama’ah agar beriman, berilmu, beramal shalih dalam rangka mengabdi kepada Allah untuk mendapatkan keridloan-Nya. Tujuan ini diimplementasikan dalam berbagai aktivitas, termasuk melalui pelatihan. Karena itu materi yang disampaikan dalam pelatihan harus mengarah pada tujuan tersebut. Materi-materi pelatihan yang disusun Pengurus Ta’mir Masjid memiliki karakteristik tertentu, sehingga dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Materi Keislaman.
Materi-materi yang membicarakan nilai-nilai Islam dalam upaya meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan pemahaman tentang Islam secara luas dan mendalam, misalnya: Islam dan Tujuan Hidup Manusia, Masyarakat Islam, Ma’rifatullah, Da’wah Kolektif, dan lain sebagainya.
2. Materi Kemasjidan.
Materi-materi yang membicarakan Masjid sebagai pusat ibadah dan aktivitas kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan syari’at, misalnya: Fungsi dan Peran Masjid, Shalat Berjama’ah. Adab-adab Memasuki Masjid, dan lain sebagainya.
3. Materi Keterampilan.
Mater-materi yang menekankan untuk belajar, berlatih dan meningkatkan keterampilan, misalnya: administrasi, organisasi, management, kesekretariatan, pidato, diskusi, komunikasi, kememimpinan, pengambilan keputusan dan lain sebagainya.
4. Materi Keilmuan.
Materi-materi yang memperdalam ilmu pengetahuan secara luas, baik yang berkaitan dengan Islam maupun ilmu-ilmu umum, seperti: ekonomi, politik, sosial, budaya, seni, teknologi dan lain sebagainya.
MENYUSUN MATERI PELATIHAN
Menyusun naskah materi pelatihan yang akan disampaikan di depan peserta, agar dapat menjelaskan permasalahan dan memuaskan mereka, tentu memerlukan keterampilan tersendiri. Ada beberapa prinsip yang dapat dijadikan pedoman dalam menyusun naskah materi, yaitu antara lain:
1. Berorientasi kepada tema materi.
2. Memiliki kerangka pembicaraan. Terdiri dari beberapa sub tema yang diperinci.
3. Pembicaraan dan ulasan mengarah pada tujuan yang sama.
4. Deskripsi yang disampaikan dapat menjelaskan permasalahan bukan malah membingungkan.
Berikut ini beberapa teknik yang bisa dipertimbangkan dalam menyusun naskah materi pelatihan, yaitu antara lain:
1. Memahami tujuan dan forum pelatihan.
2. Menentukan dan atau memahami tema materi yang akan dibicarakan.
3. Menyusun kerangka pembicaraan dalam sub-sub tema, bilamana perlu lebih diperinci.
4. Mencari, mengumpulkan dan menyiapkan referensi pendukung, berupa buku-buku, makalah-makalah, tulisan-tulisan, brosur, kliping dan lain sebagainya.
5. Menuliskan apa yang ingin disampaikan dalam forum pelatihan. Diuraikan secara deskriptif dalam bahasa yang mudah dipahami peserta (trainee).
6. Melakukan koreksi (editing) dan pemeriksaan (checking).
7. Mencetak dalam bentuk kertas kerja atau makalah.
8. Melakukan pemeriksaan akhir (rechecking), perbaikan dan penyempurnaan, baik bentuk maupun isinya.
9. Mencetak kembali naskah yang sudah direvisi.
10. Menyatukan naskah materi dalam satu manual pelatihan.
Pelatihan jama’ah Masjid berorientasi pada nilai-nilai Islam, karena itu dalam menyusun naskah materi pelatihan perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini, yaitu antara lain:
1. Materi yang disusun memiliki dasar pemikiran syari’at Islam yang bersumber dari Al Quraan dan As Sunnah.
2. Berorientasi pada kebenaran.
3. Menghidupkan suasana kajian yang islami.
4. Memahami kenisbian pendapat (pemikiran) manusiawi.
5. Menghargai pendapat orang lain (toleran) dan membuka peluang untuk dialog.
6. Meningkatkan pemahaman, pencerahan dan kemajuan dalam berfikir dan mengkaji ilmu pengetahuan secara luas.
MENYAMPAIKAN MATERI PELATIHAN
Pelatihan merupakan forum transformasi ilmu dan nilai-nilai, karena itu perlu dikelola secara bijaksana dan terarah dalam nuansa Islam. Dalam penyampaian materi pelatihan dituntut interaksi yang positif antara Instruktur dan peserta supaya tujuan penyelenggaraan pelatihan tersebut dapat tercapai dengan baik. Penyampaian materi pelatihan dapat dilakukan dengan berbagai metode sebagaimana lazim dipergunakan dalam dunia belajar mengajar. Metode-metode tersebut dapat digunakan secara sendiri-sendiri atau dikombinasikan, diantaranya adalah:
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
3. Diskusi.
4. Penugasan.
5. Demonstrasi.
6. Pemanduan.
Beberapa teknik dapat dipertimbangkan dalam penyampaian materi pelatihan, antara lain yaitu:
1. Materi disampaikan dengan jelas, sistimatis dan menggunakan bahasa efektif. Bilamana perlu diselingi dengan humor (bukan lelucon).
2. Kerangka pembicaraan urut dan dapat dimengerti oleh peserta. Disampaikan dengan tenang, penuh rasa percaya diri dan menghargai peserta.
3. Tema dibahas dan dijelaskan disertai dengan alasan-alasan yang kuat serta didukung informasi, fakta, data dananalisa yang logis.
4. Perlu disampaikan ayat-ayat Al Quraan dan atau Al Hadits yang berhubungan erat dengan isi materi.
5. Mengatur dan memperhatikan waktu penyampaian.
6. Membuka forum tanya jawab atau dialog dengan peserta.
7. Bila terjadi kekurangan atau kekhilafan tidak segan untuk meminta ma’af dan melakukan perbaikan.

REFERENSI
Dirjen Binbaga Depag RI, 1993, Garis-garis Besar Program Pengajaran MTs: Matematika (Cetakan pertama), Dirjen Binbaga Depag RI, Jakarta.
Dirlanudin, 2006, “Pengembangan Bakat Kreativitas Anak”, Pustekom, Jakarta.
Sternberg, R. J. (1996). Successful intelligence. New York: Simon & Schuster. (Paperback edition: New York: Dutton, 1997).
Cianciolo, A. T., & Sternberg, R. J. (2004 ). Intelligence: A brief history. Malden, MA: Blackwell Publishing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar